• yayasantemali@gmail.com
  • Sukmajaya, Kota Depok
Blog
Ayo Ikut Asuh Ikan Tembakang (Helostoma temminckii)

Ayo Ikut Asuh Ikan Tembakang (Helostoma temminckii)

Ikan tembakang (Helostoma temminckii) adalah salah satu jenis ikan air tawar yang berasal dari wilayah tropis. Persebaran ikan ini ditemui di Indonesia (Jawa, Sumatera, Kalimantan), Thailand dan Malaysia. Ikan ini juga dikenal sebagai Kissing Gourami (Gurami pencium) karena bentukan bibirnya yang seperti akan mencium. Ikan ini juga dikenal dengan nama lain seperti tambakan, biawan, bawan, atau ikan samarinda.

Ikan ini berbentuk pipih, lebar, dengan ukuran maksimal 22 cm. Ikan ini memiliki sirip dorsal yang berduri, sirip belakang membulat, memiliki mata besar. Ikan ini memiliki warna perak kehijauan atau kecoklatan. Jantan biasanya lebih pucat dan cerah, sementara betina berwarna lebih pekat. Tafrani, dkk., 2012) menyebutkan bahwa ikan tembakan jantan pertama kali matang gonad pada ukuran 155 mm. dan 169 mm pada ikan betina. Indeks kematangan gonad jantan dan betina tertinggi pada bulan oktober, sebesar (3,04: 17,95). Fekunditas ikan tembakan yaitu 19.000 hingga 144.104 butir telur. Berdasarkan pola distribusi diameter telur, tipe pemijahan ikan tembakang adalah partial spawner dimana ikan mengeluarkan telurnya secara bertahap.

Posisi mulut tembakang tepat di depan kepala (posterior). Mulut berukuran kecil dan dapat disembulkan kedepan. Posisi mulut menjulur kedepan ini berguna untuk proses memakan. Jenis makanan ikan tembakang adalah jenis plankton. Hasil pengamatan lambung ikan tembakang ditemui berbagai fitoplankton dari kelas blue green algae (Tarigan, dkk., 2015). Ikan ini merupakan tipe filter feeder karena memiliki bukaan mulut yang kecil. Makanan utama ikan ini berupa diatom, desmid, green alga dan blue green alga. Detritus yang dimakan ikan tembakang berasal dari serasah tumbuhan air (Tafrani, dkk., 2012). Habitat Ikan tembakang secara umum ditemui di perairan tawar yang berarus tenang, dangkal dan banyak tanaman airnya. Biasanya ditemui di danau atau rawa-rawa.

Pemijahan ikan tembakang dapat dilakukan sepanjang tahun, dengan frekuensi tiga bulan sekali. Telur menetas setelah 24 jam setelah pembuahan. Larva akan mengapung atau melekat pada tumbuhan air. Kondisi larva berlangsung selama 3-4 hari. Setelah itu ikan memasuki tahapan benih, yaitu bentukan yang sudah menyerupai bentuk dewasanya. Benih yang sudah berusia satu bulan selanjutnya dipindahkan ke kolam lain untuk masuk ke tahap pembesaran. Tahap pembesaran dilakukan selama 40 hari hingga berukuran 3-5 cm dan berat 2 gram per ekor.

Tahap selanjutnya, benih berukuran 3-5 cm dibesarkan selama satu bulan dalam kolam dengan tingkat kepadatan 3.000 ekor per 100 m2, Untuk mencapai ukuran ikan konsumsi, pembesaran dilakukan selama 60 hari hingga mencapai berat 50 gram per ekor. Ikan tembakang bisa dijadikan ikan hias maupun ikan konsumsi. Ikan ini di ekspor ke sejumlah negara lain seperti Australia, Jepang, Eropa hingga Amerika Utara.

Kondisi saat ini, ikan tembakang mulai hilang di masyarakat. Bukan karena ikannya tidak enak, namun pembudidaya lebih memilih membudidayakan ikan-ikan yang popular, varian yang lebih unggul seperti nila dan lele yang perkembangbiakannya pesat dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Laporan Kegiatan Pelepasliaran Ikan Tembakang

1. Kultur Artemia sebagai Pakan Alami Pemeliharaan Larva Ikan Tembakang

2. Pelepasliaran Ikan Tembakang di Situ Sawangan.

3. Pelepasliaran Ikan Tembakang di Situ Kampus UI Depok

Daftar Pustaka

Tarigan, J.T.H., Diantari, R., & Efendi, E. 2015. Kajian Biologi Ikan Tembakang (Helostoma temminckii) di Rawa Bawang Juyeuw Kabupaten Tulang Bawang Barat. E-Jurnal Rekayasan dan Teknologi Budidaya Perikanan, 3(2), 417-421.

Tafrani, Mukhlis, K.M., & Syarifah N. 2012. Makanan dan Reproduksi Ikan Tambakan (Helostoma temminckii, C,V 1829) di Perairan Lubuk Lampam, Sungai Lempuing, Sumatera Selatan.

Kontributor

Noer Syarifah Ainy