Pelepasliaran Ikan Tembakang di Situ Kampus UI Depok
Kegiatan pelepasliaran Ikan Tembakang di Kampus UI Depok dilakukan pada hari Kamis, 22 Juni 2023. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dosen Prodi Biologi FMIPA Universitas Indonesia, Bapak Wisnu Wardhana, M.Si. dan beberapa perwakilan dari UPT PLK dan UPT K3L UI.
Sebanyak tiga ratus lebih Ikan Tembakang berukuran sekitar 5 cm dilepaskan di salah satu danau UI, yaitu di Lab Alam MIPA. Benih Ikan Tembakang yang dilepasliarkan merupakan hasil budidaya mandiri oleh Tim Temali.
Kegiatan ini merupakan program pelepasliaran kedua dari Temali di tahun 2023 (sebelumnya kegiatan dilakukan di Situ Sawangan pada 2 Juni 2023-red).
Pelepasliaran ikan merupakan salah satu gerakan awal Temali yang bertujuan untuk mengembalikan spesies lokal di habitat aslinya.
Ikan Tembakang, sebagai salah satu ikan lokal di perairan tawar Kota Depok sudah mulai jarang terlihat. Ikan ini pernah menjadi salah satu ikan konsumsi favorit di Jawa Barat. Namun, saat ini pembudidaya sudah mulai meninggalkan Ikan Tembakang.
Keberadaan Ikan Tembakang perlu pelan-pelan dipulihkan kembali keberadaannya di perairan tawar sebagai habitat alaminya. Salah satu habitat alami Ikan Tembakang ini adalah Situ Kampus UI.
Situ Kampus UI dipilih sebagai salah satu lokasi pelepasliaran Ikan Tembakang karena memenuhi beberapa prasyarat dasar pelepasliaran. Prasyarat pertama memenuhi uji kualitas air. Uji kualitas air merupakan prasyarat dasar yang harus dipenuhi agar ikan dipastikan memiliki habitat baru yang menjamin keberlangsungan hidup ikan. Uji kualitas air yang dilakukan diantaranya adalah suhu, DO, pH, nitrat, nitrit dan ammonia.
Prasyarat berikutnya adalah lokasi minim akses eksploitasi. Situ Kampus UI memiliki aturan pengelolaan lingkungan yang baik. Seluruh lingkungan di wilayah UI dijaga dan dipelihara dengan baik. Seluruh kegiatan pemeliharaan lingkungan di UI berada dibawah DOPF (Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas), termasuk diantaranya Situ Kampus UI. Kondisi Situ Kampus UI yang terpelihara dan minim akses eksploitasi ini menjadi poin penting untuk menjaga keberadaan spesies aman di habitatnya.
Kegiatan pelepasliaran diharapkan bisa menjadi salah satu upaya untuk mengembalikan spesies lokal. Kegiatan ini nantinya akan berkembang tidak hanya Ikan Tembakang, namun juga ikan-ikan lokal lainnya yang sudah mulai jarang dijumpai di alam, seperti lele lokal, ikan mercoca, dan lain sebagainya.
Harapannya, upaya pelestarian khususnya spesies lokal perairan mendapatkan support dari berbagai pihak dan menjadi kegiatan yang berkelanjutan. Temali akan berkomitmen untuk terus berupaya mendorong kolaborasi dari berbagai pihak untuk aksi konservasi, khususnya konservasi perairan tawar.
Habitat lokal perlu kita jaga bersama. Pun edukasi mengenai spesies lokal yang menempatinya. Keberlanjutan suatu ekosistem perlu didukung oleh keberadaan spesies lokalnya agar dapat melakukan peran ekologisnya dengan baik.
Sudah sepatutnya manusia menjaga alam lingkungan sekitarnya karena manusia sangat bergantung pada alam sebagai tempat dan sumber kehidupan. Kesadaran mengenai peran alam dan posisi manusia di alam perlu dipahami agar terjadi harmonisasi kehidupan antara manusia dan alam.
Yuk, jaga lingkungan kita. Mulailah dari hal sederhana yang dapat dilakukan hari ini.
Salam Lestari, Temali.